Minggu, 15 April 2012

Vaksinasi Asma


asma alergica

Asma adalah penyakit inflamasi dan pernapasan kronis yang disebabkan oleh reaktivitas yang abnormal terhadap alergen di lingkungan.
 Dari beberapa penelitian yang sedang dikembangkan,nampaknya vaksinasi bisa dijadikan pendekatan yang menjanjikan  untuk menanggulangi penyakit asma.
 Dalam beberapa waktu ini akan segera muncul sebuah vaksin inovetif  untuk mengatasi salah satu alergen yang sering ditemukan pada penderita asma.yang akan dipublikasikan oleh Institut du thoraxa, CNRS / Inserm / Universitas Nantes.
Vaksin ini langsung disuntikkan ke dalam otot penderita asma secara  intra muskuler), vaksin ini  mengandung  nanovector yang secara signifikan mampu mngurangi hipersensiti dan inflamasi yang terjadi pada penyakit asma
cara kerja vakinasi asma
Asma  alergi adalah penyakit pernapasan kronis yang mempengaruhi 300 juta orang di seluruh dunia. Jumlah orang yang menderita asma dua kali lipat selama sepuluh tahun terakhir dan hampir 250, 000 orang meninggal  setiap tahunnya.
Dalam kebanyakan kasus, asma disebabkan oleh reaksi abnormal terhadap zat di lingkungan yang dikenal sebagai alergen.
Dari sudut pandang fisiologis, hipersensitivitas ini menyebabkan peradangan serius dari saluran bronkial dan bronkiolus pada orang yang sensitif.
 Hal ini mengubah kemampuan mereka untuk bernapas dengan benar.Pengobatan terhadap asma saat inidilakukan denagn cara pemberian corticoids yang berfunsi mengobati gejala dan meredakan gangguan, tetapi tidak mampu menyembuhkan ,sedangkan pengobatan alternatif lain yaitu dengan meningkatkan dosis alergen yang ditujukan mengurangi hipersensitivitas dan mengurangi gejala jika serangan asma berikutnya 
Namun, efisiensi dari protokol ini adalah terbatas dan sangat bervariasi dari satu pasien ke pasien lain.
Kemudian hadir penelitian dari para ilmuwan pengobatan dengan  teknik vaksinasi yang menggunakan DNA dari zat antialergi. hali ini akan lebih baik Daripada pemberian dosis yang berulang dari ekstrak alergen untuk mengurangi sensitivitasMenggunakan teknik vaksinasi  ini pada  manusia berarti  pengobatan harus efisien ketika hanya dosis kecil DNA alergen yang disuntikkan.
 Di Eropa, Dermatophagoides farinae 1 (Derf1) adalah alergen sangat umum dilakukan oleh Dermatophagoides debu tungau farinae.Lebih dari separuh pasien yang alergi terhadap tungau debu menghasilkan antibodi jenis IgE spesifik (Derf1) terhadap zat ini yang merupakan ciri khas dari asma.
Dalam prakteknya, para peneliti terkait urutan genetik yang bermanfaat dari Derf1 alergen dengan nanovector terdiri dari polimer sintetis. Ini urutan DNA, diangkut oleh semacam " molekul" ke dalam sel otot yang memastikan sintesis protein alergen,
Hasil penelitian  ini baru memvalidasi potensi keseluruhan untuk penggunaan ini nanovector baru di vaksinasi DNA. 
penelitian terhadap vaksin ini  masih sedang berjalan dan kita harapkan semoga cepat menemukan hasilnya,sehingga mampu untuk mengurangi kematian akibat asma,

2 komentar:

  1. mantaap.....blog ente juga keren mas brow, kaya majalah kesehatan, keep posting

    BalasHapus
  2. oke bro...happy blogging juga ya..
    :)

    BalasHapus